Tiga Pilar Sukses SMK Taruna: Menyelaraskan Ngelmu dan Laku dalam Jiwa Taruna Balen
(01 Oct 25)

Oleh: Tim Redaksi SMKS Taruna Balen (Merangkum Sambutan Pengawas Pembina, Bapak Imam Sujianto, M.M.) Bojonegoro, 29 September 2025

Setiap Senin pagi, upacara bendera di SMKS Taruna Balen bukan sekadar rutinitas, melainkan mimbar penanaman nilai. Pada upacara tanggal 29 September 2025, suasana pagi dihiasi oleh pesan mendalam dari Pengawas Pembina, Bapak Imam Sujianto, M.M., yang mengaitkan filosofi luhur Jawa, Tembang Pucung, dengan kunci sukses siswa SMK di era modern.

Inti pesan beliau berakar pada bait-bait Tembang Pucung:

“Ngelmu iku kalakone kanthi laku Lekase lawan kas Tegese kas nyantosani Setya budya pangekes dur angkara”

Bapak Imam Sujianto menegaskan bahwa ilmu (ngelmu) hanya dapat dicapai melalui tindakan nyata (laku). Berdasarkan filosofi ini, beliau merumuskan Tiga Pilar Sukses yang wajib dipegang teguh oleh seluruh siswa-siswi SMKS Taruna Balen yang bercita-cita menjadi lulusan siap kerja dan profesional.

1. Keseimbangan Belajar dan Praktik: "Ngelmu lan Laku"

Sebagai sekolah kejuruan, relevansi prinsip "Ngelmu iku kalakone kanthi laku" sangat tinggi. Kurikulum SMK dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja, sehingga pengetahuan teoritis saja tidak akan cukup.

Siswa di SMKS Taruna Balen harus memandang ruang kelas sebagai tempat mendapatkan ngelmu (teori), dan bengkel, laboratorium, atau tempat magang sebagai wadah untuk menjalankan laku (praktik). Praktik adalah sarana untuk mengaplikasikan ilmu. Pesan tegas Bapak Pengawas, kuasai hard skill atau keterampilan teknis dengan sepenuh hati, karena inilah bekal utama untuk terjun ke dunia industri.

2. Kedisiplinan Diri dan Etos Kerja: "Lekase Lawan Kas"

Pilar kedua bersumber dari lirik "Lekase lawan kas, tegese kas nyantosani", yang berarti dimulai dengan niat yang bertujuan untuk menguatkan diri. Inti dari ajaran ini adalah pentingnya kedisiplinan diri.

Di lingkungan SMK, kedisiplinan ini diterjemahkan menjadi tindakan nyata sehari-hari, seperti:

  • Disiplin dalam mengikuti jadwal praktik.
  • Menjaga kebersihan dan perawatan alat.
  • Mematuhi semua aturan keselamatan kerja.

Kedisiplinan dan etos kerja yang kuat sejak dini akan membentuk kalian menjadi tenaga kerja yang profesional. Lebih dari itu, kemauan untuk terus belajar, ketahanan mental, dan kemampuan bekerja sama (soft skill) adalah bagian dari 'laku' yang akan menentukan keberhasilan kalian di dunia kerja.

3. Kejujuran dan Integritas: "Setya Budya Pangekes Dur Angkara"

Pilar terakhir adalah fondasi karakter. Lirik "Setya budya pangekes dur angkara" mengandung makna bahwa kesetiaan pada akal budi adalah cara ampuh untuk menaklukkan sifat buruk atau keburukan.

Bapak Pengawas Pembina menekankan bahwa dalam keseharian di SMKS Taruna Balen, hal ini diartikan sebagai kejujuran dan integritas. Kejujuran diwujudkan dengan:

  • Jujur dalam mengerjakan tugas dan tidak mencontek.
  • Tidak merusak fasilitas sekolah.

Integritas adalah modal utama saat memasuki dunia kerja. Seorang lulusan SMK yang memiliki keterampilan teknis mumpuni, didukung oleh integritas yang tinggi, akan selalu lebih dicari dan dihargai oleh industri.

Penutup

Pesan Bapak Imam Sujianto, M.M., ini menjadi pengingat bagi seluruh warga SMKS Taruna Balen: untuk meraih ilmu atau menguasai suatu keahlian, kita tidak bisa hanya mengandalkan teori, tetapi harus diiringi dengan tindakan nyata (laku). Tindakan ini harus didasari oleh niat kuat untuk menguatkan diri dan mengendalikan hawa nafsu.

Marilah kita jadikan Tembang Pucung ini sebagai kompas moral dan pedoman kinerja. Dengan menyeimbangkan Ngelmu, Laku, dan Budi Pekerti (Integritas), siswa-siswi SMKS Taruna Balen siap menjadi generasi unggul yang profesional dan berkarakter mulia.

(Esai ini disusun berdasarkan sambutan Pembina Upacara, Bapak Imam Sujianto, M.M., pada 29 September 2025).

 

2024 SMKS TARUNA BALEN